Minggu, 14 November 2010

(TAHUKAH ANDA) Mengapa Rumah Mbah Maridjan Terkena Awan Panas?

Lokasi rumah Mbah Maridjan

Rumah Mbah Maridjan berada pada dusun Kinahrejo yang berjarak sekitar 4.5 Km dari puncak merapi. Sebenarnya lokasi dusun Kinahrejo berupa sebuah punggungan bukit kecil yang merupakan lokasi dusun paling tinggi di selatan Gunung Merapi.

Lokasi Rumah Mbah Maridjan 4.5 Km dari Puncak Merapi.

Rumah Mbak Maridjan terletak di lereng selatan Gunung Merapi. Tempat tinggalnya sebnernya berada pada sebuah punggungan bukit yang memanjang. Disebelah timurnya ada (bekas) taman wisata Kali Adem, sedangkan disebelah baratnya ada tempat wisata Kaliurang. (Bekas) Taman wisata Kaliadem ini terkena Volcanic avalances (Awanpanas) pada tahun 2006 lalu. Gambar diatas yang berwarna putih menunjukkan lokasi bunker dimana ada dua korban didalamnya.

Luncuran sebaran awan panas 1911-2006 (sumber : Badan Geologi)

Sebelum tahun 2006, luncuran awan panas hampir salalu mengarah ke barat lihat peta diatas ini. Pada tahun-tahun 1911-2006, luncuran ini dikontrol morfologi puncak merapi, dimana dibagian barat terdapat lubang, sedangkan bagian timur terdapat dinding. Disebelah selatan ada sebuah batu besar yang disebut Gegerboyo (punggung buaya), karena mirip dengan punggungan buaya.

Memang luncuran juga pernah terjadi kearah selatan, bahkan hingga sangat jauuh. Namun secara umum luncuran awanpanas Gunung Merapi ini mengarah ke barat. Pada tahun 1994, awanpanas pernah melanda sebelah barat Lokasi Wisata Kaliurang.

Awan Panas tahun 2006

Dinding Gegerboyo ini runtuh sebelum terjadinya gempa Jogja pada 27 Mei 2006 terjadi gempa Jogja dengan kekuatan magnitude hingga 6.3. Keruntuhan geger boyo ini menyebabkan luncuran awanpanas pada erupsi tahun 2006 mengarah ke selatan.

Luncuran awan panas pada tahun 2006 ini mengarah keselatan setelah runtuhnya Gegerboyo. Luncuran awanpanas ini mengenai bukit dan berbelok sedikit kebarat kemudian menuju kebawah hingga menutup bunker yang menelan dua korban jiwa.


Luncuran Awan Panas 2010

Tahun 2010 ketika terjadi luncuran tentusaja daerah rendahan yang sebelumnya dipakai untuk lewatnya awanpanas terisi oleh material-material yang terbawa tahun 2006, juga hasil endapan lahar yang terangkut oleh air hujan. Sehingga menyebabkan jalur tempat luncuran sebelumnya menjadi “terisi” dan dangkal.

Karena topografi serta morfologi bentuk alurnya berubah tentusaja aliran awanpanas juga berubah mengikuti jalur yang lain. Sangat naas bagi daerah Dusun Kinahrejo, yang sebelumnya aman menjadi jalur aliran debu ujung dari awan panas ini.

Hal inilah yang menyebabkan mengapa jalur luncuran awanpanas 2010 berbeda dengan jalur tahun 2010.

Perubahan jalur Awan Panas

Secara grafis digambarkan diatas :

Awan panas pada dasarnya terisi oleh material campuran pasir, batu, kerakal, kerikil, pasir hingga debu vulkanik.

Setiap aliran awanpanas didalamnya terdapat material piroklastik terisi oleh material campuran pasir, batu, kerakal, kerikil, pasir hingga debu volkanik memiliki volumenya hingga jutaan meterkubik. Material ini akan mengisi jalur-jalur ini sehingga menyebabkan alurnya berubah.

Ketika ada luncuran berikutnya tentusaja akan mengikuti pola airan yang “baru”, dan tidak mengikuti aliran yang lama.
Moral Story:

BERUBAH !

Pelajaran yang bisa dipetik dari peristiwa ini adalah, alam itu selalu berubah sehingga manusia harus ikut bersama-sama alam berubah supaya tidak terkejut adanya perubahan-perubahan yang mungkin akan mengancam dirinya. 


sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5792045

Tidak ada komentar:

Posting Komentar