Minggu, 21 November 2010

Efek Kesehatan Letusan Merapi


Kementrian Kesehatan Republik Indonesia memetakan sejumlah dampak kesehatan akibat letusan Gunung Merapi. Mulai dari luka bakar hingga sejumlah penyakit akibat paparan debu vulkanik.

Seperti dikutip dari situs resmi Departemen Kesehatan, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga Aditama, memaparkan lima dampak kesehatan akibat letusan Gunung Merapi.

1. Luka bakar dengan berbagai derajat keparahannya.
2. Cedera dan penyakit langsung akibat batu, kerikil, larva dan partikel letusan lainnya.
3. Paparan abu vulkanik yang mengandung sejumlah zat berbahaya seperti Sulfur Dioksida (SO2), gas Hidrogen Sulfida (H2S), Nitrogen Dioksida (NO2), serta debu dalam bentuk partikel debu (Total Suspended Particulate atau Particulate Matter).
4. Memperparah penyakit yang sudah lama diderita.
5. Kecelakaan lalu lintas akibat jalan berdebu atau licin, jatuh karena panik, serta makanan terkontaminasi.

Atas berbagai dampak tersebut, Departemen Kesehatan mengeluarkan sejumlah imbauan kepada masyarakat yang terkena dampak letusan.

1. Patuhi secara penuh batas lokasi aman yg sudah ditetapkan (misal, > 20 km dari puncak Gunung Merapi).

2. Masyarakat yang berada di luar batas lokasi aman (> 20 km), sedapat mungkin membatasi aktivitas luar ruang untuk menghindari paparan abu vulkanik berlebihan. Batasi pula aktivitas fisik yang tidak perlu seperti olahraga di tengah hujan abu. Yang terpenting, gunakan masker di segala kesempatan hingga paparan abu hilang.

3. Apabila sakit, segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat

4. Bila sudah ada riwayat penyakit kronik, segera menghubungi dokter yang biasa menangani atau setidaknya mempersiapkan obat-obatan rutin yg biasa dikonsumsi

5. Jaga daya tahan tubuh, makan makanan bergizi dan bersih, cukup istirahat, serta hati-hati dengan kecelakaan lalu lintas (KLL).


Sumber : Vivanews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar