Hujan kerikil akibat peningkatan aktivitas Gunung Merapi sampai ke wilayah Kota Yogyakarta. Menurut pengakuan warga, Kampus Universitas Gajah Mada ikut terkena hujan kerikil.
"Hujan kerikil sudah mencapai Kota Yogyakarta, wilayah Kampus UNY dan UGM sudah terkena hujan kerikil," ujar pengendara motor yang melintas di kampus tersebut, Dini, kepada detikcom, Jumat (5/11/2010), pukul 01.30 WIB.
Dini menuturkan, hujan kerikil yang sampai ke UGM tidak berukuran besar. Ukuran kerikil hanya sebesar ujung kuku. Semakin mendekati Kaliurang, Sleman, ukuran kerikil yang berjatuhan semakin besar.
"Sementara di Km 7, perempatan Kentungan, Ringroad yang mengarah ke Kaliurang jalannya sudah ditutup," papar Dini.
Informasi serupa disampaikan oleh Danung, warga Gejayan, Yogyakarta. Hujan kerikil juga jatuh di sekitar rumah Danung. Di daerah ini kerikil lebih halus disertai pasir.
Danung menuturkan, kejadian ini membuat warga heboh. Warga pun keluar rumah untuk melihat sejenak.
"Sekarang sebagian warga sudah kembali tidur, tapi ada yang berjaga-jaga kalau-kalau terjadi yang tidak diinginkan," terangnya.
Hujan kerikil ini terjadi setelah Gunung Merapi bergemuruh keras. Tak lama setelah gemuruh keras tersebut status zona bahaya lereng merapi diperluas menjadi radius 20 Km. Saat ini warga lereng merapi yang mengungsi di dalam radius tersebut tengah direlokasi ke tempat yang aman.
"Hujan kerikil sudah mencapai Kota Yogyakarta, wilayah Kampus UNY dan UGM sudah terkena hujan kerikil," ujar pengendara motor yang melintas di kampus tersebut, Dini, kepada detikcom, Jumat (5/11/2010), pukul 01.30 WIB.
Dini menuturkan, hujan kerikil yang sampai ke UGM tidak berukuran besar. Ukuran kerikil hanya sebesar ujung kuku. Semakin mendekati Kaliurang, Sleman, ukuran kerikil yang berjatuhan semakin besar.
"Sementara di Km 7, perempatan Kentungan, Ringroad yang mengarah ke Kaliurang jalannya sudah ditutup," papar Dini.
Informasi serupa disampaikan oleh Danung, warga Gejayan, Yogyakarta. Hujan kerikil juga jatuh di sekitar rumah Danung. Di daerah ini kerikil lebih halus disertai pasir.
Danung menuturkan, kejadian ini membuat warga heboh. Warga pun keluar rumah untuk melihat sejenak.
"Sekarang sebagian warga sudah kembali tidur, tapi ada yang berjaga-jaga kalau-kalau terjadi yang tidak diinginkan," terangnya.
Hujan kerikil ini terjadi setelah Gunung Merapi bergemuruh keras. Tak lama setelah gemuruh keras tersebut status zona bahaya lereng merapi diperluas menjadi radius 20 Km. Saat ini warga lereng merapi yang mengungsi di dalam radius tersebut tengah direlokasi ke tempat yang aman.
Sumber : Vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar