Siapa pun tahu dinosaurus. Ya, spesies raksasa yang menghuni bumi di zaman purbakala atau jutaan tahun silam. Layaknya di film Jurassic Park, kebanyakan dinosaurus dikenal karena fisiknya yang besar dan tinggi.
Tetapi, ada penelitian baru yang cukup mencengangkan. Seorang ahli anatomi evolusi asal University of Missouri, Casey Holiday, bersama rekan-rekannya, mengatakan bahwa ukuran dinosaurus yang sebenarnya lebih tinggi dan besar dari yang Anda kira.
Sebenarnya sama dengan penelitian-penelitian dinosaurus sebelumnya. Holliday dan tim riset tersebut juga berpatokan pada ukuran fosil yang ditemui. Namun, baru diketahui bahwa ada bagian-bagian tubuh dinosaurus yang terabaikan.
Tetapi, ada penelitian baru yang cukup mencengangkan. Seorang ahli anatomi evolusi asal University of Missouri, Casey Holiday, bersama rekan-rekannya, mengatakan bahwa ukuran dinosaurus yang sebenarnya lebih tinggi dan besar dari yang Anda kira.
Sebenarnya sama dengan penelitian-penelitian dinosaurus sebelumnya. Holliday dan tim riset tersebut juga berpatokan pada ukuran fosil yang ditemui. Namun, baru diketahui bahwa ada bagian-bagian tubuh dinosaurus yang terabaikan.
Padahal, bagian itu bisa menunjukkan tinggi dinosaurus yang sebenarnya adalah 10 persen lebih tinggi dari yang kita tahu selama ini. Bagian itu adalah tulang rawan.
Beberapa fosil dinosaurus, seperti tulang paha dan tulang kering, tak terlalu berpengaruh pada struktur sendi tulang utama. Sebaliknya, tulang rawan yang sangat tebal mungkin justru membantu pergerakan dan pertumbuhan sendi-sendi tulang.
Beberapa fosil dinosaurus, seperti tulang paha dan tulang kering, tak terlalu berpengaruh pada struktur sendi tulang utama. Sebaliknya, tulang rawan yang sangat tebal mungkin justru membantu pergerakan dan pertumbuhan sendi-sendi tulang.
"Dan, hal itu akan menambah tinggi yang signifikan bagi dinosaurus tertentu," kata Holliday, yang dikutip dari LiveScience.com, Jumat 1 Oktober 2010.
Para ilmuwan menarik kesimpulan tentang dinosaurus dengan menginvestigasi burung unta dan buaya, yang mana keduanya adalah dua spesies dari zaman purba yang masih bertahan sampai zaman modern dan dekat dengan manusia. Mereka menemukan bahwa panjang tulang rawan burung unta dan buaya dahulunya bisa lebih tinggi hingga 6-10 persen dari yang ada sekarang.
Selanjutnya, para peneliti mempelajari anggota badan fosil dinosaurus yang telah punah, termasuk jenis pemakan daging T.Rex dan Allosaurus, serta jenis pemakan tumbuhan dan bertubuh raksasa termasuk Brachiosaurus dan Triceratops.
Kesimpulannya, untuk beberapa spesies dinosaurus memang mempunyai tulang rawan yang tingginya lebih signifikan dibandingkan dari yang diketahui selama ini.
Sebagai contoh, seekor Brachiosaurus diperkirakan selama ini tingginya 42 kaki, mungkin tinggi sebetulnya bisa mencapai 43-44 kaki. "Kelihatannya sangat sepele. Tetapi, untuk ukuran tulang rawan itu jumlah yang sangat besar," ujar Holliday.
Menurutnya, tulang rawan ekstra dapat membantu para herbivora raksasa untuk menekan tingkat stres karena berat dan ukurannya yang besar. "Tapi, kami belum terlalu yakin kalau itu alasannya."
Ke depannya, penelitian ini bisa menjelaskan gerakan dan postur dinosaurus yang sebenarnya, lanjut Holliday. "Kita bisa menggunakan hasil riset kami tentang tulang rawan untuk membuat model 3D dari sendi mereka. Sehingga bisa mencoba cari tahu bagaimana mereka bergerak," tandasnya pada LiveScience.
Para ilmuwan menarik kesimpulan tentang dinosaurus dengan menginvestigasi burung unta dan buaya, yang mana keduanya adalah dua spesies dari zaman purba yang masih bertahan sampai zaman modern dan dekat dengan manusia. Mereka menemukan bahwa panjang tulang rawan burung unta dan buaya dahulunya bisa lebih tinggi hingga 6-10 persen dari yang ada sekarang.
Selanjutnya, para peneliti mempelajari anggota badan fosil dinosaurus yang telah punah, termasuk jenis pemakan daging T.Rex dan Allosaurus, serta jenis pemakan tumbuhan dan bertubuh raksasa termasuk Brachiosaurus dan Triceratops.
Kesimpulannya, untuk beberapa spesies dinosaurus memang mempunyai tulang rawan yang tingginya lebih signifikan dibandingkan dari yang diketahui selama ini.
Sebagai contoh, seekor Brachiosaurus diperkirakan selama ini tingginya 42 kaki, mungkin tinggi sebetulnya bisa mencapai 43-44 kaki. "Kelihatannya sangat sepele. Tetapi, untuk ukuran tulang rawan itu jumlah yang sangat besar," ujar Holliday.
Menurutnya, tulang rawan ekstra dapat membantu para herbivora raksasa untuk menekan tingkat stres karena berat dan ukurannya yang besar. "Tapi, kami belum terlalu yakin kalau itu alasannya."
Ke depannya, penelitian ini bisa menjelaskan gerakan dan postur dinosaurus yang sebenarnya, lanjut Holliday. "Kita bisa menggunakan hasil riset kami tentang tulang rawan untuk membuat model 3D dari sendi mereka. Sehingga bisa mencoba cari tahu bagaimana mereka bergerak," tandasnya pada LiveScience.
Sumber : Vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar