Selasa, 17 Agustus 2010

Ilmuwan Temukan Kawah Baru di Gurun Sudan


Ilmuwan menemukan kawah baru di Gurun Bayuda Sudan dengan menggunakan layanan pemetaan Google. Kawah itu memiliki karakteristik batuan basaltik dari gunung api kuno. Seperti dikutip dari ABC, kejadian ini bisa dikukuhkan menjadi penemuan kedua menggunakan layanan pemetaan online populer itu dan bisa jadi menelurkan generasi baru pemburu kawah amatir menggunakan perangkat online.
Asisten profesor Amelia Sparvigna dari Politicnico di Toriino, Italia, telah menjelaskan detail penemuan itu di situs arXiv.org.
Sparvigna mengatakan bahwa ia mendapatkan ide dari ilmuwan Italia bernama Vincenzo de Micheles.
Pria ini melaporkan penemuan kawah di padang pasir terpencil Mesir Selatan pada tahun 2008 lewat Google Earth. Penemuan tersebut dipublikasikan di jurnal Science.
Berdasarkan pengamatan, kawah Kamil yang memiliki lebar 45 meter ini telah dikonfirmasi dan tampak cukup terawat di batuan gurun. Sparavigna menggunakan citra satelit yang diperoleh dari Google Maps untuk mempelajari struktur lingkaran tertutup di tikungan Sungai Nil.
Kawah ini terletak di lapisan keempat dan keenam dengan karakteristik batuan basaltik dari gunung berapi kuno. Sparavigna melihat dua titik menarik.
Satu di tepi barat yang menunjukkan struktur kawah sekitar 10 kilometer. Tempat lain terletak di tepi timur yang digambarkannya sebagai ‘bentuk bulat tidak sempurna’ yang berdiameter sekitar 40 kilometer.
Sparavigna kemudian memproses pencitraan satelit Google Maps dengan program pengolahan gambar astronomi yang dikembangkan oleh temannya.
Profesor David Cohen, seorang ahli geologi di Universitas New South Wales, mengatakan bahwa temuan ini dapat menjadi cara baru untuk menghasilkan basis data.
" Fotografi aerial begitu mahal meskipun citra satelit tidak selalu memiliki resolusi yang cukup bagus. Namun, dalam kasus ini, layanan pencitraan satelit telah menghasilkan gambar yang menarik,” kata Cohen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar